Senin, 28 September 2015

Apa perlu suatu alasan untuk mencintai seseorang? Bukankah rasa itu datang dengan sendirinya dan alamiah? Setidaknya itu yang  terjadi padaku. Cinta yang datang dengan tiba-tiba dan mengagetkan karena sensasinya begitu kuat. Tapi kalau tetap ada yang menanyakan alasanku mencintaimu, maka akan kujawab; alasan mengapa kumencintaimu sama dengan alasan kenapa aku bernafas. Semua terjadi secara refleks, tanpa paksaan. Semua terasa sangat alamiah sehingga aku sendiri tidak menyadari sejak kapan proses itu terjadi, apakah terjadi tepat di saat kita bertemu atau sesaat setelah itu. Yang aku tahu hanyalah bahwa ternyata aku menikmati setiap saatnya. Aku menikmati semua sensasi dan debarannya. Aku mengingat semua momen di saat aku bisa merasakan debaran itu. Kusimpan semua momen itu sendiri tanpa keinginan untuk membaginya dengan orang lain. Aku takut orang lain tidak bisa menghargai kenangan itu seperti aku. Hal tersebut sangat istimewa, bahkan sakral bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar