Apa perlu suatu alasan untuk mencintai seseorang?
Bukankah rasa itu datang dengan sendirinya dan alamiah? Setidaknya itu
yang terjadi padaku. Cinta yang datang
dengan tiba-tiba dan mengagetkan karena sensasinya begitu kuat. Tapi kalau
tetap ada yang menanyakan alasanku mencintaimu, maka akan kujawab; alasan
mengapa kumencintaimu sama dengan alasan kenapa aku bernafas. Semua terjadi
secara refleks, tanpa paksaan. Semua terasa sangat alamiah sehingga aku sendiri
tidak menyadari sejak kapan proses itu terjadi, apakah terjadi tepat di saat
kita bertemu atau sesaat setelah itu. Yang aku tahu hanyalah bahwa ternyata aku
menikmati setiap saatnya. Aku menikmati semua sensasi dan debarannya. Aku
mengingat semua momen di saat aku bisa merasakan debaran itu. Kusimpan semua
momen itu sendiri tanpa keinginan untuk membaginya dengan orang lain. Aku takut
orang lain tidak bisa menghargai kenangan itu seperti aku. Hal tersebut sangat
istimewa, bahkan sakral bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar